2.4.1 Pra-proses (Text Preprocessing )
Proses text mining dapat kita lihat pada gambar 2.2 berikut ;
Gambar 2.2 Proses Text Mining (Sumber : Chyntia, 2015)
Data yang diinput terlebih dahulu akan melewati tahapan preprocessing untuk dapat dimengerti oleh sistem pengolahan text mining dengan baik. Tujuan utama tahapan preprocessing adalah untuk mendapatkan bentuk data siap oleh untuk diproses oleh sistem dari data awal berupa data tekstual. Gambar 2.2 diatas merupakan tahapan-tahapan preprocessing.
1. Tokenizing
Tokenizing adalah proses pemotongan string input berdasarkan kata yang menyusunnya.
2. Case Folding
Proses penyeragaman bentuk huruf dengan mengubah semua huruf menjadi huruf kecil, dan juga menghilangkan tanda baca dan angka, dalam hal ini hanya menggunakan huruf antara a sampai z.
3. Spelling Normalization
Merupakan perbaikan dan subtitusi kata-kata yang salah eja ataupun disingkat dengan bentuk tertentu. Subtitusi kata dilakukan untuk menghindari jumlah perhitungan dimensi kata yang melebar. Perhitungan dimensi kata akan melebar jika kata yang salah eja atau disingkat tidak diubah karena kata tersebut sebenarnya memiliki kontribusi dalam merepresentasikan dokumen tetapi akan dianggap sebagai entitas yang berbeda proses penyusunan matriks.
4. Filtering
Filtering adalah tahap mengambil kata-kata penting dari hasil token. Biasanya tahap ini menggunakan algoritma stop-list (membuang kata-kata kurang penting) atau word-list (menyimpan kata penting).
5. Stemming
Stemming adalah tahapan mencari kata root / kata dasar dari setiap kata hasil dari proses filtering. Karena data komentar yang akan diklasifikasi menggunakan bahasa indonesia maka algoritma stemming untuk berbahasa indonesia yang mempunyai tingkat keakuratan yang lebih baik dibanding algoritma lainnya adalah algoritma Nazief & Andriani (Agusta, 2009 yang dikutip oleh Rosdiansyah, 2014).
Proses stemming menggunakan Algoritma Nazief dan Adriani dapat dilihat pada gambar 2.5 diatas. Proses Steaming pada teks bahasa indonesia lebih rumit karena terdapat variasi imbuhan yang harus dibuang untuk mendapat root word (kata dasar) dari sebuah kata. Algoritma ini mengacu pada aturan KBBI (Kamus besar bahasa Indonesia) yang mengelompokan imbuhan yang diperbolehkan atau imbuhan yang tidak diperbolehkan.
Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh algoritma Nazief dan Adriani ( Agusta, 2009 yang dikutip oleh Rosdiansya 2014).
1. Kata yang belum di stemming dicari pada KBBI. Apabila kata langsung ditemukan, berarti kata tersebut adalah kata dasar, kata dikembalikan dan algoritma dihentikan.
2. Hilangkan inflectional suffixes terlebih dahulu, jika ini berhasil dan suffix adalah pertikel (“lah” atau “kah”), langkah ini dilakukan lagi untuk menghilangkan inflectional possesive pronoun suffixes (“ku”, “mu” atau “nya”).
3. Partikel Derivational suffix (“i”,”-an”,”-kan”) kemudian dihilangkan, langkah dilanjutkan lagi untuk mengecek apakah masih ada derivational suffix yang tersisa, jika ada maka akan dihilangkan. Apabila tidak ada lagi maka lakuan langkah selanjutnya.
4. Derivational prefix (“di-”, “ke-”, “se-”, “te-”, “me-”, “be-”, “pe-”) dihilangkan, kemudian langkah dilanjutkan lagi untuk mengecek apakah masih ada derivational prefix yang tersisa, jika ada maka akan dihilangkan. Apabila tidak ada lagi maka lakukan langkah selanjutnya.
5. Setelah tidak ada lagi imbuhan yang tersisa, maka algoritma ini dihentikan kemudian kata dasar tersebut di cari pada KBBI, jika kata ditemukan berarti algoritma ini berhasil tapi jika kata dasar tidak ditemukan maka dilakukan recoding.
6. Jika semua langkah telah dilakukan tetapi kata dasar tidak ditemukan pada kamus, maka algoritma ini mengembalikan kata yang asli sebelum dilakukan stemming.
6. Tagging
Tagging adalah tahap mencari bentuk awal/ root dari kata lampau atau kata hasil stemming. Untuk dokumen berbahasa Indonesia proses tagging tidak diterapkan, karena Bahasa Indonesia tidak memiliki bentuk lampau.
2.4.2 (Transformasi teks)
Pada tahapan ini pemprosesan teks dilanjukan dengan proses transformasi teks menjadi data numerik sebagai reprentasi dari setiap dokumen. Pada text transformation ini kita hanya menentukan (TF) saja, yaitu jumlah frekuensi kemunculan kata dalam dokumen tersebut.
You Know that _???
" Sesungguhnya Tuhan tak khn merubah nasib suatu kaum,
Selain kaum (org) itu sendri yang mau merubahnya" Okeyy,,,
Selain kaum (org) itu sendri yang mau merubahnya" Okeyy,,,
Superman Is Dead
Diberdayakan oleh Blogger.
Mutiara Hati
Sungguh kebnykn Manusia,Mahasiswa khususnya,
bnyak yang mengbaikan y6 namanya Shalat,Dimana
Yang ktnya Pintar (bisa) Sombong,
sukur pintar,,
tpy syng tdk Shalat.
Sedangkn y6 lbh prhnya lgyy.Sudah Malas,klau mlas
akhrnya BODOH kn??,
mlah juga nggak shalat
Ea sudah lh "KIAMAT SUDAH DEKAT" CKCK
Tiada tempat mengadu Selain Kepada Allah
bnyak yang mengbaikan y6 namanya Shalat,Dimana
Yang ktnya Pintar (bisa) Sombong,
sukur pintar,,
tpy syng tdk Shalat.
Sedangkn y6 lbh prhnya lgyy.Sudah Malas,klau mlas
akhrnya BODOH kn??,
mlah juga nggak shalat
Ea sudah lh "KIAMAT SUDAH DEKAT" CKCK
Tiada tempat mengadu Selain Kepada Allah
Blog Archive
Followers
About Me
Blog Archive
Featured Posts
Latest Post
21.08
2. Pengekstrakan implisit yang sebelumya belum diketahui secara potensial adalah informasi berguna dari data.
3. Ilmu pengekstrakan informasi yang berguna dari set data atau basis data besar.
4. Eksplorasi otomatis atau semiotomatis dan analisa data dalam jumlah besar, dengan tujuan untuk menemukan pola yang bermakna.
5. Proses penemuan informasi otomatis dengan mengidentifikasi pola dan hubungkan ‘tersembunyi’ dalam data.
1. Data Selectionberkas yang terpisah dari basis data operasional.
2. Pre-Processing/Cleaning
Proses Cleaning diantaranya membuang dublicat data, memberikan data yang inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data, selain itu proses cleaning juga melakukan proses encrichment yaitu proses memperkaya data yang sudah ada dengan data yang diperlukan untuk KDD.
3. Transformation
Coding merupakan proses transformasi pada data yang telah terpilih untuk proses data mining. Proses coding dalam KDD adalah proses kreatif dan sangat bergantung pada jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data. 4. Data Mining
Data mining merupakan proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan metode tertentu. 5. Interpretation/Evaluation.
Jenis informasi yang telah dihasilkan dari proses Data Mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh pihak yang berkepentingan.
2.3 Fungsi Data Mining
Menurut Yusuf W dkk (2006) dikutip oleh (Citra, 2015) data mining dapat menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut ;
1. Deskripsi
Deskripsi dapat membantu dalam menjelaskan pola dan trend yang terjadi, pola dan trend data sering dideskripsikan. Model data mining harus transparan, sehingga hasilnya dapat mendeskripsikan pola dengan jelas.
2. Estimasi
Estimasi sama dengan deskripsi kecuali variabel targetnya numerik ketimbang kategorikal. Model yang dibuat menggunakan record yang lengkap, yang telah menyediakan nilai variabel target prediktor.
3. Prediksi
Prediksi sama dengan klasifikasi dan estimasi yang membedakannya hanya hasil dalam prediksi yang terjadi dimas yang akan datang.
4. Klasifikasi
Variabel target dalam kasifikasi adalah kategorikal. Mode Data Mining memeriksa set record yang besar, dimana setiap record memiliki informasi variabel target dan set input.
5. Clustering
Pengelompokan record, observasi atau kasus ke dalam objek-objek yang mirip disebut dengan clustering, didalam clustering tidak terdapat variabel target, clustering mencoba menfregmentasi seluruh set data kedalam subgroup yang relatif homogen, dimana kemiripan antar record luar cluster diminimasikan sedangkan kemiripan di dalam record dimaksimalkan.
6. Asosiasi
Asosiasi adalah suatu tugas untuk menemukan atribut-atribut yang terjadi bersamaan yang mencoba menemukan aturan untuk mrngkuantifikasi hubungan antara dua atau lebih atribut.
DATA MINING DAN FUNGSI DATA MINING
Menurut Gonunesco (2011) dikutip oleh Prasetyo (2014) nama data mining sebenarnya mulai dikenal sejak tahun 1990, ketika pekerjaan pemanfaatan data menjadi sesuatu yang penting dalam berbagai bidang, mulai dari akademik, bisnis, hingga medis. Data mining dapat diterapkan pada berbagai bidang yang mempunyai sejumlah data, Daryl Pregibon menyatakan bahwa “data mining adalah campuran dari statistik, kecerdasan buatan, dan riset basis data” yang masih berkembang (Gonunesco, 2011).
Menurut (Prasetyo, 2014) pengertian data mining cukup sulit dijelaskan dengan gambar jika mengingat data mining juga merupakan gabungan dari beberapa bidang ilmu. Berikut terdapat beberapa pengertian data mining yang secara naratif mempunyai beberapa maksud yang mirip yaitu ;
1. Pencarian otomatis pola dalam basis data besar, menggunakan teknik komputasional campuran dari statistik, pembelajaran mesin, dan pengenalan pola.2. Pengekstrakan implisit yang sebelumya belum diketahui secara potensial adalah informasi berguna dari data.
3. Ilmu pengekstrakan informasi yang berguna dari set data atau basis data besar.
4. Eksplorasi otomatis atau semiotomatis dan analisa data dalam jumlah besar, dengan tujuan untuk menemukan pola yang bermakna.
5. Proses penemuan informasi otomatis dengan mengidentifikasi pola dan hubungkan ‘tersembunyi’ dalam data.
Ada istilah lain yang mempunyai makna sama dengan data mining yaitu Knowledge-discovery in database (KDD). Memang Data Mining atau KDD bertujuan untuk memanfaatkan data dalam basis data dengan mengelolanya sehingga menghasilkan informasi baru yang berguna (Gonunescu, 2011 dalam Prasetyo, 2014). Tahapan dari proses KDD secara garis besar adalah sebagai berikut;
1. Data Selectionberkas yang terpisah dari basis data operasional.
2. Pre-Processing/Cleaning
Proses Cleaning diantaranya membuang dublicat data, memberikan data yang inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data, selain itu proses cleaning juga melakukan proses encrichment yaitu proses memperkaya data yang sudah ada dengan data yang diperlukan untuk KDD.
3. Transformation
Coding merupakan proses transformasi pada data yang telah terpilih untuk proses data mining. Proses coding dalam KDD adalah proses kreatif dan sangat bergantung pada jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data. 4. Data Mining
Data mining merupakan proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan metode tertentu. 5. Interpretation/Evaluation.
Jenis informasi yang telah dihasilkan dari proses Data Mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh pihak yang berkepentingan.
2.3 Fungsi Data Mining
Menurut Yusuf W dkk (2006) dikutip oleh (Citra, 2015) data mining dapat menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut ;
1. Deskripsi
Deskripsi dapat membantu dalam menjelaskan pola dan trend yang terjadi, pola dan trend data sering dideskripsikan. Model data mining harus transparan, sehingga hasilnya dapat mendeskripsikan pola dengan jelas.
2. Estimasi
Estimasi sama dengan deskripsi kecuali variabel targetnya numerik ketimbang kategorikal. Model yang dibuat menggunakan record yang lengkap, yang telah menyediakan nilai variabel target prediktor.
3. Prediksi
Prediksi sama dengan klasifikasi dan estimasi yang membedakannya hanya hasil dalam prediksi yang terjadi dimas yang akan datang.
4. Klasifikasi
Variabel target dalam kasifikasi adalah kategorikal. Mode Data Mining memeriksa set record yang besar, dimana setiap record memiliki informasi variabel target dan set input.
5. Clustering
Pengelompokan record, observasi atau kasus ke dalam objek-objek yang mirip disebut dengan clustering, didalam clustering tidak terdapat variabel target, clustering mencoba menfregmentasi seluruh set data kedalam subgroup yang relatif homogen, dimana kemiripan antar record luar cluster diminimasikan sedangkan kemiripan di dalam record dimaksimalkan.
6. Asosiasi
Asosiasi adalah suatu tugas untuk menemukan atribut-atribut yang terjadi bersamaan yang mencoba menemukan aturan untuk mrngkuantifikasi hubungan antara dua atau lebih atribut.
06.40
Jakarta - Selama tiga hari, trofi Piala Dunia akan singgah di Jakarta. Selama tiga hari tersebut, trofi tersebut akan dibawa mengunjungi istana negara dan dilihat-lihat oleh para penggemarnya. Trofi tersebut mampir ke Jakarta dalam rangka acara Coca-Cola FIFA World Cup Trophy Tour. Kali ini tur itu akan mengunjungi 88 negara selama 267 hari. Trofi tersebut akan mendarat di Jakarta pada Senin (6/1/2014) dan langsung mendapatkan penyambutan, yang rencananya akan dipimpin oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan Perwakilan Kedutaan Besar Brasil. Selanjutnya, trofi tersebut akan dibawa ke tempatnya "menginap". Di tempat itu pula, malamnya akan diadakan gala dinner yang dihadiri oleh para perwakilan PSSI dan KONI. Pada dua hari berikutnya, trofi Piala Dunia akan dipajang di sebuah ruangan di JCC Jakarta. Di tempat itu, para fans yang sudah memiliki tiket bisa melihat trofi tersebut dari jarak dekat. Tidak hanya itu, mereka juga bisa bermain berbagai games yang sudah disediakan oleh penyelenggara. Setelah tiga hari di Jakarta, trofi Piala Dunia akan bertolak ke Chile. Perjalanannya akan berakhir di Brasil pada April mendatang.
Trofi Piala Dunia ke Jakarta
Written By Unknown on Sabtu, 04 Januari 2014 | 06.40
Jakarta - Selama tiga hari, trofi Piala Dunia akan singgah di Jakarta. Selama tiga hari tersebut, trofi tersebut akan dibawa mengunjungi istana negara dan dilihat-lihat oleh para penggemarnya. Trofi tersebut mampir ke Jakarta dalam rangka acara Coca-Cola FIFA World Cup Trophy Tour. Kali ini tur itu akan mengunjungi 88 negara selama 267 hari. Trofi tersebut akan mendarat di Jakarta pada Senin (6/1/2014) dan langsung mendapatkan penyambutan, yang rencananya akan dipimpin oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan Perwakilan Kedutaan Besar Brasil. Selanjutnya, trofi tersebut akan dibawa ke tempatnya "menginap". Di tempat itu pula, malamnya akan diadakan gala dinner yang dihadiri oleh para perwakilan PSSI dan KONI. Pada dua hari berikutnya, trofi Piala Dunia akan dipajang di sebuah ruangan di JCC Jakarta. Di tempat itu, para fans yang sudah memiliki tiket bisa melihat trofi tersebut dari jarak dekat. Tidak hanya itu, mereka juga bisa bermain berbagai games yang sudah disediakan oleh penyelenggara. Setelah tiga hari di Jakarta, trofi Piala Dunia akan bertolak ke Chile. Perjalanannya akan berakhir di Brasil pada April mendatang.
00.54
GRID AND CLOUD COMPUTING
Written By Unknown on Jumat, 03 Januari 2014 | 00.54
1.Grid computing
Grid computing sebenarnya merupakan sebuah aplikasi pengembangan dari jaringan komputer (network). Hanya saja, tidak seperti jaringan komputer konvensional yang berfokus pada komunikasi antar pirati, aplikasi pada grid computing dirancang untuk memanfaatkan sumber daya pada terminal dalam jaringannya. Grid computing biasanya diterapkan untuk menjalankan sebuah fungsi yang terlalu kompleks atau terlalu intensif untuk dikerjakan oleh satu sistem tunggal. A.Definisi Grid Computing
Definisi Grid Computing menurut beberapa sumber, yaitu: 1.Komputasi Gridadalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. [1]
2.Komputasi gridadalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia. [2] 3.Grid computingmerupakan sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara virtual.[3]
Grid Computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem komputasi grid yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardware dan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid Computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya komputasi grid. Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung.(memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps) [4]
B. Struktur Grid Computing Grid computing merupakan sistem komputer dengan sumber daya yang dikelola dan dikendalikan secara lokal. Dimana sumber daya ini berbeda dalam hal kebijakan dan mekanisme yaitu mencakup sumber daya komputasi yang dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem storage berbeda pada node berbeda. Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid. Grid computing memiliki sifat alami dinamis artinya Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
Grid computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem komputasi grid yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardware dan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya komputasi grid.
Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung (memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).
C. Karakteristik Sistem Ian Foster dalam jurnalnya tentang "What is grid?" menjelaskan ada 3 karakteristik atau ciri utama dari suatu sistem grid, yaitu :
1. Tidak ada kontrol terhadap resource yang controlized
2. Memiliki kesamaan standar protokol, misal TCP/IP
3. Memberikan layanan yang canggih (non trivial QoS) Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan atau layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high through put computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
D. Jenis-jenis Grid Computing Jenis-jenis atau komponen-komponen grid computing adalah:
1. Gram (Grid Resources Allocation & Management) Komponen ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam sebuah sistem komputasi grid. Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses yang terjadi dalam sistem tersebut. Juga dapat berkoordinasi dengan sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada sebelumnya. Dengan mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.
2. RFT/GridFTP (Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol) Komponen ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar dari semua simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara efisien. Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program, tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses juga tidak selalu ada pada komputer yang mengeksekusi.
3. MDS (Monitoring and Discovery Service) Komponen ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan agar dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi beserta karakteristiknya.
4. GSI (Grid Security Infrastructure) Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan autorisasi.
E. Kelebihan Grid Computing Beberapa kelebihan dari grid computing adalah:
1. Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
2. Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
3. Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, akses terhadap model dan perangkat berbeda, metodologi penelitian yang lebih baik. 4. Data: Akses terhadap sumber data global dan hasil penelitian lebih baik. 5. Ukuran dan kompleksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa organisasi berkolaborasi dan berbagi sumber daya komputasi, data dan instrumen sehingga terwujud bentuk organisasi baru yaitu virtual organization. Organisasi virtual sebagai hasil kolaborasi memberikan beberapa keuntungan lebih lanjut, di antarnya :
a. Sumber daya dan orang-orang yang tersebar ;
b. Dihubungkan oleh jaringan, melintasi domain-domain admin;
c. Berbagi sumber daya, tujuan bersama;
d. Dinamis; e. Fault-tolerant, dan
f. Tidak ada batas-batas geografis.
F. Kekurangan Grid Computing
Kekurangan pada grid computing yang lebih saya tekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
2.Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
3.Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri. Dengan adanya beberapa manfaat dan hambatan mengenai tersedianya grid computing di Indonesia, maka harus ada solusi yang berfungsi untuk mewujudkan manfaat dan menghilangkan hambatan yang muncul tersebut. Solusi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1.Memberikan sosialisasi pada instansi pendidikan maupun institusi non pendidikan mengenai manfaat serta biaya dengan menggunakan sistem komputasi grid.
2.Kerjasama riset dan pengembangan antara departement dalam suatu perguruan tinggi dan industri. 3.Diberikannya mata kuliah tentang grid computing sehingga dapat menghasilkan generasi yang menguasai teknologi ini.
4.Adanya pengembangan aplikasi yang relevan dengan grid computing.[5]
2.Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. [6]
1. Metoda atau Cara Kerja Komputasi Awan
Berikut merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi cloud computing. Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi operating system pada satu aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi.
Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data. Web service telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini membuat service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar, dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya perangkat lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam. [6]
2. Kelebihan Cloud Computing Cloud computing memiliki prospek yang bagus terutama saat ditinjau dari manfaat ekonomisnya.Alih-alih membeli perangkat lunak yang mahal, perusahaan dapat menghemat biaya dengan memilih layanan cloud computing sebagai gantinya. Itu sebab, cloud computing merupakan evolusi komputasi dan internet yang potensinya bisa dimanfaatkan untuk tidak hanya berbagi informasi tetapi juga jasa.Semua pembagian sumber daya dalam cloud computing menjadi mungkin melalui konsep ‘Application Programming Interface’ atau API yang membuat interaksi antara program komputer dari platform yang berbeda menjadi mungkin. Salah satu contoh aplikasi cloud computing adalah fitur Google Documents. Cloud computing akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Banyak perusahaan yang lebih memilih solusi cloud computing karena mengurangi biaya dan menyediakan solusi komputasi paling optimal.[7]
Referensi
[1] http://id.wikipedia.org
[2] Foster, Ian and Kesselman, Carl. (2004), The Grid 2: Blue Print for a New Computing Infrastructure, Elsevier: San Francisco, United State of America. [3]
http://ismetsaja.wordpress.com
[4] http://ismetsaja.wordpress.com/2011/04/08/tugas-softskill-grid-computing/
[5] http://nazcules.blogspot.com/2013/04/GridComputing.html
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
[7] http://www.amazine.co/201/apa-definisi-kelebihan-cloud-computing/
Grid computing sebenarnya merupakan sebuah aplikasi pengembangan dari jaringan komputer (network). Hanya saja, tidak seperti jaringan komputer konvensional yang berfokus pada komunikasi antar pirati, aplikasi pada grid computing dirancang untuk memanfaatkan sumber daya pada terminal dalam jaringannya. Grid computing biasanya diterapkan untuk menjalankan sebuah fungsi yang terlalu kompleks atau terlalu intensif untuk dikerjakan oleh satu sistem tunggal. A.Definisi Grid Computing
Definisi Grid Computing menurut beberapa sumber, yaitu: 1.Komputasi Gridadalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. [1]
2.Komputasi gridadalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia. [2] 3.Grid computingmerupakan sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara virtual.[3]
Grid Computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem komputasi grid yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardware dan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid Computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya komputasi grid. Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung.(memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps) [4]
B. Struktur Grid Computing Grid computing merupakan sistem komputer dengan sumber daya yang dikelola dan dikendalikan secara lokal. Dimana sumber daya ini berbeda dalam hal kebijakan dan mekanisme yaitu mencakup sumber daya komputasi yang dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem storage berbeda pada node berbeda. Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid. Grid computing memiliki sifat alami dinamis artinya Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
Grid computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem komputasi grid yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardware dan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya komputasi grid.
Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung (memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).
C. Karakteristik Sistem Ian Foster dalam jurnalnya tentang "What is grid?" menjelaskan ada 3 karakteristik atau ciri utama dari suatu sistem grid, yaitu :
1. Tidak ada kontrol terhadap resource yang controlized
2. Memiliki kesamaan standar protokol, misal TCP/IP
3. Memberikan layanan yang canggih (non trivial QoS) Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan atau layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high through put computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
D. Jenis-jenis Grid Computing Jenis-jenis atau komponen-komponen grid computing adalah:
1. Gram (Grid Resources Allocation & Management) Komponen ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam sebuah sistem komputasi grid. Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses yang terjadi dalam sistem tersebut. Juga dapat berkoordinasi dengan sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada sebelumnya. Dengan mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.
2. RFT/GridFTP (Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol) Komponen ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar dari semua simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara efisien. Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program, tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses juga tidak selalu ada pada komputer yang mengeksekusi.
3. MDS (Monitoring and Discovery Service) Komponen ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan agar dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi beserta karakteristiknya.
4. GSI (Grid Security Infrastructure) Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan autorisasi.
E. Kelebihan Grid Computing Beberapa kelebihan dari grid computing adalah:
1. Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
2. Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
3. Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, akses terhadap model dan perangkat berbeda, metodologi penelitian yang lebih baik. 4. Data: Akses terhadap sumber data global dan hasil penelitian lebih baik. 5. Ukuran dan kompleksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa organisasi berkolaborasi dan berbagi sumber daya komputasi, data dan instrumen sehingga terwujud bentuk organisasi baru yaitu virtual organization. Organisasi virtual sebagai hasil kolaborasi memberikan beberapa keuntungan lebih lanjut, di antarnya :
a. Sumber daya dan orang-orang yang tersebar ;
b. Dihubungkan oleh jaringan, melintasi domain-domain admin;
c. Berbagi sumber daya, tujuan bersama;
d. Dinamis; e. Fault-tolerant, dan
f. Tidak ada batas-batas geografis.
F. Kekurangan Grid Computing
Kekurangan pada grid computing yang lebih saya tekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
2.Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
3.Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri. Dengan adanya beberapa manfaat dan hambatan mengenai tersedianya grid computing di Indonesia, maka harus ada solusi yang berfungsi untuk mewujudkan manfaat dan menghilangkan hambatan yang muncul tersebut. Solusi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1.Memberikan sosialisasi pada instansi pendidikan maupun institusi non pendidikan mengenai manfaat serta biaya dengan menggunakan sistem komputasi grid.
2.Kerjasama riset dan pengembangan antara departement dalam suatu perguruan tinggi dan industri. 3.Diberikannya mata kuliah tentang grid computing sehingga dapat menghasilkan generasi yang menguasai teknologi ini.
4.Adanya pengembangan aplikasi yang relevan dengan grid computing.[5]
2.Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. [6]
1. Metoda atau Cara Kerja Komputasi Awan
Berikut merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi cloud computing. Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi operating system pada satu aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi.
Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data. Web service telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini membuat service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar, dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya perangkat lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam. [6]
2. Kelebihan Cloud Computing Cloud computing memiliki prospek yang bagus terutama saat ditinjau dari manfaat ekonomisnya.Alih-alih membeli perangkat lunak yang mahal, perusahaan dapat menghemat biaya dengan memilih layanan cloud computing sebagai gantinya. Itu sebab, cloud computing merupakan evolusi komputasi dan internet yang potensinya bisa dimanfaatkan untuk tidak hanya berbagi informasi tetapi juga jasa.Semua pembagian sumber daya dalam cloud computing menjadi mungkin melalui konsep ‘Application Programming Interface’ atau API yang membuat interaksi antara program komputer dari platform yang berbeda menjadi mungkin. Salah satu contoh aplikasi cloud computing adalah fitur Google Documents. Cloud computing akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Banyak perusahaan yang lebih memilih solusi cloud computing karena mengurangi biaya dan menyediakan solusi komputasi paling optimal.[7]
Referensi
[1] http://id.wikipedia.org
[2] Foster, Ian and Kesselman, Carl. (2004), The Grid 2: Blue Print for a New Computing Infrastructure, Elsevier: San Francisco, United State of America. [3]
http://ismetsaja.wordpress.com
[4] http://ismetsaja.wordpress.com/2011/04/08/tugas-softskill-grid-computing/
[5] http://nazcules.blogspot.com/2013/04/GridComputing.html
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
[7] http://www.amazine.co/201/apa-definisi-kelebihan-cloud-computing/
19.41
Grid computing AND Cloud Computing
Written By Unknown on Kamis, 02 Januari 2014 | 19.41
1.Grid computing
Grid computing sebenarnya merupakan sebuah aplikasi pengembangan dari jaringan komputer (network). Hanya saja, tidak seperti jaringan komputer konvensional yang berfokus pada komunikasi antar pirati, aplikasi pada grid computing dirancang untuk memanfaatkan sumber daya pada terminal dalam jaringannya. Grid computing biasanya diterapkan untuk menjalankan sebuah fungsi yang terlalu kompleks atau terlalu intensif untuk dikerjakan oleh satu sistem tunggal.
A.Definisi Grid Computing
Definisi Grid Computing menurut beberapa sumber, yaitu:
1.Komputasi Gridadalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. [1]
2.Komputasi gridadalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia. [2]
3.Grid computingmerupakan sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara virtual. [3]
Grid Computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem komputasi grid yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardware dan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid Computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya komputasi grid. Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung.(memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps) [4]
B. Struktur Grid Computing
Grid computing merupakan sistem komputer dengan sumber daya yang dikelola dan dikendalikan secara lokal. Dimana sumber daya ini berbeda dalam hal kebijakan dan mekanisme yaitu mencakup sumber daya komputasi yang dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem storage berbeda pada node berbeda. Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid. Grid computing memiliki sifat alami dinamis artinya Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.
Grid computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem komputasi grid yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardware dan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya komputasi grid. Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung (memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).
C. Karakteristik Sistem
Ian Foster dalam jurnalnya tentang "What is grid?" menjelaskan ada 3 karakteristik atau ciri utama dari suatu sistem grid, yaitu :
1. Tidak ada kontrol terhadap resource yang controlized
2. Memiliki kesamaan standar protokol, misal TCP/IP
3. Memberikan layanan yang canggih (non trivial QoS)
Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan atau layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high through put computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
D. Jenis-jenis Grid Computing
Jenis-jenis atau komponen-komponen grid computing adalah:
1. Gram (Grid Resources Allocation & Management)
Komponen ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam sebuah sistem komputasi grid. Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses yang terjadi dalam sistem tersebut. Juga dapat berkoordinasi dengan sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada sebelumnya. Dengan mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.
2. RFT/GridFTP (Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol)
Komponen ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar dari semua simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara efisien. Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program, tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses juga tidak selalu ada pada komputer yang mengeksekusi.
3. MDS (Monitoring and Discovery Service)
Komponen ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan agar dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi beserta karakteristiknya.
4. GSI (Grid Security Infrastructure)
Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan autorisasi.
E. Kelebihan Grid Computing
Beberapa kelebihan dari grid computing adalah:
1. Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
2. Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
3. Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, akses terhadap model dan perangkat berbeda, metodologi penelitian yang lebih baik.
4. Data: Akses terhadap sumber data global dan hasil penelitian lebih baik.
5. Ukuran dan kompleksitas dari masalah mengharuskan orang-orang dalam beberapa organisasi berkolaborasi dan berbagi sumber daya komputasi, data dan instrumen sehingga terwujud bentuk organisasi baru yaitu virtual organization. Organisasi virtual sebagai hasil kolaborasi memberikan beberapa keuntungan lebih lanjut, di antarnya :
a. Sumber daya dan orang-orang yang tersebar ;
b. Dihubungkan oleh jaringan, melintasi domain-domain admin;
c. Berbagi sumber daya, tujuan bersama;
d. Dinamis;
e. Fault-tolerant, dan
f. Tidak ada batas-batas geografis.
F. Kekurangan Grid Computing
Kekurangan pada grid computing yang lebih saya tekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas.
2.Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
3.Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.
Dengan adanya beberapa manfaat dan hambatan mengenai tersedianya grid computing di Indonesia, maka harus ada solusi yang berfungsi untuk mewujudkan manfaat dan menghilangkan hambatan yang muncul tersebut. Solusi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1.Memberikan sosialisasi pada instansi pendidikan maupun institusi non pendidikan mengenai manfaat serta biaya dengan menggunakan sistem komputasi grid.
2.Kerjasama riset dan pengembangan antara departement dalam suatu perguruan tinggi dan industri.
3.Diberikannya mata kuliah tentang grid computing sehingga dapat menghasilkan generasi yang menguasai teknologi ini.
4.Adanya pengembangan aplikasi yang relevan dengan grid computing.[5]
2.Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. [6]
1. Metoda atau Cara Kerja Komputasi Awan
Berikut merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi cloud computing. Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi operating system pada satu aplikasi. Jaringan komputer yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan (internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi.
Pengguna Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka. Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan juga untuk mencegah kehilangan data.
Web service telah memberikan mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini membuat service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar, dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya perangkat lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam. [6]
2. Kelebihan Cloud Computing
Cloud computing memiliki prospek yang bagus terutama saat ditinjau dari manfaat ekonomisnya.Alih-alih membeli perangkat lunak yang mahal, perusahaan dapat menghemat biaya dengan memilih layanan cloud computing sebagai gantinya.
Itu sebab, cloud computing merupakan evolusi komputasi dan internet yang potensinya bisa dimanfaatkan untuk tidak hanya berbagi informasi tetapi juga jasa.Semua pembagian sumber daya dalam cloud computing menjadi mungkin melalui konsep ‘Application Programming Interface’ atau API yang membuat interaksi antara program komputer dari platform yang berbeda menjadi mungkin.
Salah satu contoh aplikasi cloud computing adalah fitur Google Documents. Cloud computing akan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
Banyak perusahaan yang lebih memilih solusi cloud computing karena mengurangi biaya dan menyediakan solusi komputasi paling optimal.[7]
Referensi
[1] http://id.wikipedia.org
[2] Foster, Ian and Kesselman, Carl. (2004), The Grid 2: Blue Print for a New Computing Infrastructure, Elsevier: San Francisco, United State of America.
[3] http://ismetsaja.wordpress.com
[4] http://ismetsaja.wordpress.com/2011/04/08/tugas-softskill-grid-computing/
[5] http://nazcules.blogspot.com/2013/04/GridComputing.html
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
[7] http://www.amazine.co/201/apa-definisi-kelebihan-cloud-computing/
01.38
Cara kerja Web
Written By Unknown on Minggu, 23 September 2012 | 01.38
Asslmu’alakum wr. Wb.
Hallo hallo hay,,,
Memng bnyk orng menilai atau pd umumnya beranggapan bhwa blogger hnya d pkai pd waktu ada tgz sjaa,, memng tak bs di pungkiri pernyataan trsbt real ,,
Ea jngn munafik aja lh d6 pernyataan di atas ,, hmm,, palagy bgy kebnyakan mahasisiwa,,
Hallo hallo hay,,,
Memng bnyk orng menilai atau pd umumnya beranggapan bhwa blogger hnya d pkai pd waktu ada tgz sjaa,, memng tak bs di pungkiri pernyataan trsbt real ,,
Ea jngn munafik aja lh d6 pernyataan di atas ,, hmm,, palagy bgy kebnyakan mahasisiwa,,
Ea nggak ??? kn biasanya lbh dominan bukak FB dr yg lain,,,
“So paztyy”,,,, sdh lh,,
“So paztyy”,,,, sdh lh,,
10.13
* Jenis kejahatan INterneT^
Written By Unknown on Sabtu, 04 Agustus 2012 | 10.13
Nama Roby ramadhan
Nim 1151103122
Carding.
Secara bahasa, carding berarti “pengkartuan”.Carding adalah suatu tindakan dimana si pelaku mencuri informasi kartu kredit dari sang korban.ini terjadi karna pesatnya perkembangan penjualan online, maka perkembangan transaksi online meningkat pula. Dan oleh karna itu berarti, pembayaran tidak bisa dilakukan secara langsung . Melalui rekening pun sulit. Satu-satunya jalan adalah lewat kartu kredit. Maka menurut sumber yang saya baca di sinilah masalahnya karena ketika pembayaran berlangsung, data dan informasi kartu kredit dapat disadap atau di ketahui oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
maka sebaiknya anda menghindari yaitu slah satunya
“ Hindari bertransaksi melalui komputer publik (warnet). Ada kemungkinan bahwa komputer seperti itu terinfeksi spyware ataupun keylogger.”
Penipuan melalui e-mail.
Ada banyak cara penipuan seperti ini atau ini adalah cara yang umum di gunakan . Sejak internet mulai populer sampai saat ini, modusnya hampir sama : permohonan bantuan untuk mencairkan sejumlah uang.
Conto nya
” Dia yang mengaku bernama Rawan Jibril, anak seorang pengusaha berlian mendapat warisan dari ayahnya sebesar US 3,6 juta $ (360 milyar! Wow!). Namun karena situasi buruk, yang juga mengakibatkan ayahnya meninggal, mengancam jiwa dan harta si Rawan Jibril ini. Nah, karena itu dia meminta kita (sebagai calon korbannya) untuk
Penipuan melalui Penjualan E-book.
penipuan dengan menawarkhn sesuatu hal yang wah tapi mungkin harganya murah
atau Pernah tersesat ke situs yang menawarkan trik kaya mendadak,, karena Penipuan seperti ini sedang maraknya.Karena kita apabila mau membeli ini alangkah baiknya bertanya kepada netter lain yang sudah berpengalaman di dunia internet ,,
Cracking..
anda harus pandai membedakan antara hacker dan cracker. Jika seseorang menyusup pada suatu sistem melalui celah keamanan, dialah hacker. Namun, jika dilanjutkan dengan tindakan kriminal seperti pencurian data, merusak database, atau mungkin menyulap website kita menjadi situs porno, dia adalah cracker.
Hacking
Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya.
DEFACING
Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain,. Tindakan deface ada yang mungkin unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.
PHISING
Phising adalah kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan informasi data diri pemakaiyang disebut dg username dan kata sandinya atau password pada suatu website yang sudah di-deface.
SPAMMING
Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail .Mesk. Yang paling banyak adalah pengiriman e-mail dapat hadiah, lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank negri. Dan Contoh kiriman email yang berisi spam: iklan, advertensi, tawaran untuk bergabung ke MLM, undian, informasi palsu, phishing, penipuan. Dimana TechScape selalu berusaha memerangi siapapun yang melakukan spam.
Atau dg kata lain cara kerjanya ;
Dimana seseorang berusaha membanjiri Email korban dg Email yg tdk perlu baik iklan maupun link2 yg mngkin berisi aplikasi yang dapat merugikan korban.
MALWARE
Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system.
Malware terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse dll.
referensi
http://moduskejahatan.blogspot.com/2008/06/cyber-crime-di-perusahaan-online.html
http://tugaskuliahsim.blogspot.com/2011/11/contoh-kejahatan-internet.html
http://9a-rizki.blogspot.com/2011/10/contoh-contoh-kejahatan-di-internet-dan.html
Nim 1151103122
Carding.
Secara bahasa, carding berarti “pengkartuan”.Carding adalah suatu tindakan dimana si pelaku mencuri informasi kartu kredit dari sang korban.ini terjadi karna pesatnya perkembangan penjualan online, maka perkembangan transaksi online meningkat pula. Dan oleh karna itu berarti, pembayaran tidak bisa dilakukan secara langsung . Melalui rekening pun sulit. Satu-satunya jalan adalah lewat kartu kredit. Maka menurut sumber yang saya baca di sinilah masalahnya karena ketika pembayaran berlangsung, data dan informasi kartu kredit dapat disadap atau di ketahui oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
maka sebaiknya anda menghindari yaitu slah satunya
“ Hindari bertransaksi melalui komputer publik (warnet). Ada kemungkinan bahwa komputer seperti itu terinfeksi spyware ataupun keylogger.”
Penipuan melalui e-mail.
Ada banyak cara penipuan seperti ini atau ini adalah cara yang umum di gunakan . Sejak internet mulai populer sampai saat ini, modusnya hampir sama : permohonan bantuan untuk mencairkan sejumlah uang.
Conto nya
” Dia yang mengaku bernama Rawan Jibril, anak seorang pengusaha berlian mendapat warisan dari ayahnya sebesar US 3,6 juta $ (360 milyar! Wow!). Namun karena situasi buruk, yang juga mengakibatkan ayahnya meninggal, mengancam jiwa dan harta si Rawan Jibril ini. Nah, karena itu dia meminta kita (sebagai calon korbannya) untuk
Penipuan melalui Penjualan E-book.
penipuan dengan menawarkhn sesuatu hal yang wah tapi mungkin harganya murah
atau Pernah tersesat ke situs yang menawarkan trik kaya mendadak,, karena Penipuan seperti ini sedang maraknya.Karena kita apabila mau membeli ini alangkah baiknya bertanya kepada netter lain yang sudah berpengalaman di dunia internet ,,
Cracking..
anda harus pandai membedakan antara hacker dan cracker. Jika seseorang menyusup pada suatu sistem melalui celah keamanan, dialah hacker. Namun, jika dilanjutkan dengan tindakan kriminal seperti pencurian data, merusak database, atau mungkin menyulap website kita menjadi situs porno, dia adalah cracker.
Hacking
Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya.
DEFACING
Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain,. Tindakan deface ada yang mungkin unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.
PHISING
Phising adalah kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan informasi data diri pemakaiyang disebut dg username dan kata sandinya atau password pada suatu website yang sudah di-deface.
SPAMMING
Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail .Mesk. Yang paling banyak adalah pengiriman e-mail dapat hadiah, lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank negri. Dan Contoh kiriman email yang berisi spam: iklan, advertensi, tawaran untuk bergabung ke MLM, undian, informasi palsu, phishing, penipuan. Dimana TechScape selalu berusaha memerangi siapapun yang melakukan spam.
Atau dg kata lain cara kerjanya ;
Dimana seseorang berusaha membanjiri Email korban dg Email yg tdk perlu baik iklan maupun link2 yg mngkin berisi aplikasi yang dapat merugikan korban.
MALWARE
Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system.
Malware terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse dll.
referensi
http://moduskejahatan.blogspot.com/2008/06/cyber-crime-di-perusahaan-online.html
http://tugaskuliahsim.blogspot.com/2011/11/contoh-kejahatan-internet.html
http://9a-rizki.blogspot.com/2011/10/contoh-contoh-kejahatan-di-internet-dan.html